vibrasi hermetis ( ajaran kuno yang hlang )
Sebelum memmulai iki lo asalnya ilmu vibrasi itu dari
sini,wong sumeria atau mesir kuno mbok aku yakin jman mbiyen durung nyebut iki vibrasi, dan
setelah di temukan literasi kuno di irak maka munculah pemahaman hermetisme iki
*Hermetisisme adalah sebuah keyakinan agama dan filsafat
yang pada pokoknya didasari oleh tulisan-tulisan Hermes Trismegistus. Keyakinan
ini memengaruhi tradisi magis atau sihir, serta menjadi sebuah ajaran agama.
Bagaimanapun bentuk pengaruhnya, ajaran ini berasal dari tulisan Hermes.
Prinsip vibrasi versi kaum
hermetis adalh mewujudkan atau
menunjukan kebenaran. bahwa "semuanya bergerak"; "Semuanya
bergetar"; "Tidak ada yang diam", fakta yang didukung oleh Sains
Modern, dan yang setiap penemuan ilmiah baru pasti cenderung untuk
memverifikasi iya po ora nya. Namun Prinsip Hermetis ini diucapkan ribuan tahun
yang lalu, oleh para Tuan dari Mesir Kuno.
Prinsip ini menjelaskan bahwa perbedaan antara manifestasi
yang berbeda. Materi, Energi, Pikiran, dan Spirit merupakan hasil dari berbagai
tingkat Getaran yang bervariasi. Dari semua, yang merupakan Pure Spirit, turun
ke bentuk materi paling kotor, semuanya dalam getaran - semakin tinggi
getarannya, semakin tinggi posisinya dalam skala. vibration spirit adalah
tingkat intensitas dan kecepatan tak terbatas yang praktis dalam keadaan
tenang. contohnya seperti roda yang bergerak cepat tampaknya tidak bergerak.
Dan di ujung lain dari skala itu ada bentuk-bentuk materi kasar yang vibrasinya
rendah hingga tampak tenang. Di antara kutub-kutub ini, ada jutaan tingkat
getaran yang bervariasi. Dari sel-sel dan elektron, atom dan molekul, hingga
dunia dan alam semesta, semuanya berada dalam gerakan bergetar
pada penempatn energi dan kekuatanyang benar (yangterdiri
dari berbagai tingkat getaran); dan juga
pada penempatan mental; dan bahkan pada penempatan spiritual. Pemahaman tentang
Prinsip ini, dengan formula yang tepat. memungkinkan penganut Hermetik untuk mengendalikan
getaran mental mereka sendiri maupun orang lain.
Trismegistus, yang dianggap sebagai seorang guru dan pendeta
zaman Mesir Kuno, seringkali dilihat sebagai sinonim dari dewa mesir kuno,
Toth. Dalam agama Islam, penganut Hermetisisme disebut sebagai Shabi'in dalam
Al Qur'an.
Para Guru Hermetisme
juga menerapkan Prinsip ini untuk menaklukkan fenomena Alam, dengan
berbagai cara. "Dia yang memahami Asas Getaran, akan memahami tongkat
kekuasaan,"
Nah ni di bawah pejelasan kenapa ilmu ini seperti hilang, ya
karena pengautnya wes r ono dadi lama lama menghilang, karena ilmu saya yang
masih sangat cetek ini dan bukan ranah saya saya menjelaskan tentang shabiin maka
saya sengaja mengcopy paste dari web lain, ya sek nyambung pokok ke, silahkan
di baca terusannya
*Shabi'in merupakan orang yang keluar dari agamanya yang
asal,dan masuk ke dalam agama lain, sama juga dengan arti asalnya ialah murtad.
Mereka adalah orang yang menyembah malaikat, shalatnya tidak menghadap kiblat
dan mereka membaca Zabur. Ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa Sabi'in ini
termasuk Ahli Kitab dan oleh karena itu dihalalkan memakan sembelihan mereka
dan mengawini wanita mereka. Namun sebagian yang lain mengatakan bahwa Sabi'in
ini bukan Ahli Kitab,oleh karena itu umat muslim dilarang memakan sembelihan
merekadan dilarang mengawini wanita mereka. Golongan Shabi'in itu memanglah
satu golongan dari orang-orang yang pada mulanya memeluk agama Nasrani, lalu
mendirikan agama sendiri. Orang-orang Sabi'in adalah suatu kaum yang tinggal di
sebelah negeri lrak.Mereka kaum yang suka menangis,beriman kepada semua nabi
serta puasa selama tiga puluh hari setiap tahunnya, dan mereka salat menghadap
negeri Yaman setiap harinya sebanyak lima kali. Kaum shabi'in yang merupakan
penggambaran tokoh ahl al kitab walau keberadannnya tidak seperti kaum Yahudi
ataupun Nasrani,•saat ini adalah tantangan bagikaum muslim sendiri untuk
meningkatkan kesalehan sosial. ahl al-kitab, tidak terbatas pada penganut agama
Yahudi dan Nasrani. Dengan demikian , bila ada satu kelompok yang hanya percaya
kepada suhuf Ibrahim atau Zabur (kitab Daud As) saja,maka iapun termasuk dalam
jangakauan pengertian ahi al-kitab. Begitu pula dengan kaum majusi, Shabi’in
dan pengikut agama kuno lainnya. Kesalehan sosial yang dibangun dari pengakuan
akan adanya pluralitas agama (bukan pluralisme) dapat dibangun dengan tanpa
mencampur adukan sisi akidah
“siapakah ash shabi’in atau ash shabi’ah yang disebut dalam
Al Qur’an itu?“. Pertanyaan ini pernah disampaikan kepada Syaikh Masyhur Hasan
Salman hafizhahullah, beliau menjelaskan:
Ash Shabi’ah adalah salah satu agama samawiyah. Allah
menyebutnya bersama agama-agama yang lain, Ia berfirman dalam surat Al Hajj,
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا
وَالصَّابِئِينَ وَالنَّصَارَى وَالْمَجُوسَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا إِنَّ اللَّهَ يَفْصِلُ
بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Sesungguhnya orang-orang beriman,
orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabi’iin, orang-orang Nasrani, orang-orang
Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka
pada hari kiamat.” (QS. Al Hajj: 17)
Ash Shabi’ah dikatakan oleh sebagian ulama bahwa mereka
menerapkan amalan-amalan agama Majusi. Sedangkan Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda tentang Majusi:
سنوا بهم سنة أهل
الكتاب
“mereka mengambil jalan hidup
sebagaimana jalan hidupnya Ahlul Kitab”
sebagaimana dalam hadits Abdurrahman bin ‘Auf
radhiallahu’anhu. Dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ketika membantah ahlul
mantiq beliau berkata: “Ash Shabi’ah itu ada bermacam-macam aliran, diantara
mereka ada yang gemar mengubah-ubah dan mengganti ajaran agama”.
Agama Ash Shabi’ah meyakini kenabian Yahya ‘alaihissalam.
Namun diantara penganut Ash Shabi’ah ada firqah yang genar mengubah-ubah dan
mengganti ajaran agama. Mereka juga musyrik dalam aqidahnya. Mereka
mengagungkan bintang-bintang. Mereka ini ada di masa sekarang di pinggiran Irak
dan di Iran, mereka dikenal dengan Shabi’ah Batha’ih. Diantara mereka ada yang
juga yang menyembah Malaikat, mereka berdoa kepada bintang-bintang dan benda
langit. Mereka juga mengagungkan arah Kutub Utara.
Merek memiliki kitab suci yang disebut الكنزارية (Al Kanzariyah), yang
mereka yakini sebagai suhuf Nabi Adam. Di dalam kitab tersebut banyak sekali
kisah-kisah palsu mengenai pembentukan alam semesta, juga terdapat doa-doa dan
cerita-cerita. Kitab ini terdapat manuskrip yang tertulis secara utuh yang
disimpan di museum Irak. Dan pernah dicetak di Leipziq di Jerman Barat pada
tahun 1867M. Dan sebelumnya pernah dicetak di cetak di Kopenhagen, Denmark pada
tahun 1815M. Mereka juga memiliki kitab دراشا
أديهيا (Drasyaa Ad
yahya), yaitu maksudnya pelajaran-pelajaran Nabi Yahya. Mereka juga memiliki
kitab قماها ديقهل زيووا (Qamaha Diqhul Ziwu) yang berisi 200 baris
yang mereka yakini bahwa orang yang membawanya tidak mempan peluru dan senjata
tajam, semisal dengan jimat atau jampi-jampi perlindungan.
Mereka meyakini ilah (sesembahan) itu esa, namun mereka juga
meyakini ada 300 makhluk yang bukan Malaikat, bukan jin dan bukan manusia yang
di bentuk oleh ilah mereka. Setiap makhluk tersebut memiliki kekhususan
tersendiri. Ada yang hanya muncul di malam hari, ada yang di malam hari, ada
yang berada di Matahari, dst. Dan makhluk-makhluk ini bisa menciptakan anak dan
istri dengan cukup menyebutnya. Inilah khufarat dan penyembahan berhala yang
ada pada mereka.
Ash Shabi’ah memiliki tiga waktu shalat, yaitu sebelum
matahari terbit, ketika zawal (matahari mulai condong di tengah hari), dan
ketika matahari terbenam. Mereka tidak puasa dan tidak pernah mengenal ibadah
puasa. Mereka juga tidak mengimani adanya surga dan neraka. Mereka juga
meyakini reinkarnasi. Menurut mereka, orang yang ruhnya baik akan bereinkarnasi
menjadi orang yang lebih baik setelahnya. Sedangkan orang yang ruhnya buruk
akan bereinkarnasi menjadi babi dan anjing.
Kesimpulannya, Ash Shabi’ah adalah firqah yang masih ada di
masa sekarang, dan mereka itu kafir dan di luar Islam. Diantara Ash Shabi’ah
memang ada yang aqidahnya muwahhid (menyembah Rabb yang esa), dan sebagaian
lain ada yang memang asal aqidahnya adalah watsaniyyah (penyembahan berhala).
Namun yang masih ada sekarang adalah yang watsaniyyah, dan tidak berlaku
hukum-hukum ahlul Kitab pada mereka, yaitu semisal bolehnya menikahi wanita
ahlul Kitab dan memakan sembelihan ahlul Kitab. Wallahu a’lam.
thats the reason why ngicrit-ngicrit the vibration, because
karena ilmu ini emang ilmu ajaran kuno yang di terapkan oleh para penganut
hermetisme, piye meh di lanjut lagi apa masih mau berangan anagn ria, ria enes
karo susan
Comments
Post a Comment