pak toto pak toto
Video tersebut adalah wawancara dengan Toto Sugiri dari DCI, membahas tentang AI, Quantum Computer, Crypto, Humanoid Robot, Data Center, dan Energi.
Berikut adalah ringkasan poin-poin utama dari wawancara tersebut:
Perjalanan Membangun DCI dan Prinsip Kewirausahaan
Awal Mula DCI: Toto Sugiri mendirikan DCI pada tahun 2011 karena tergelitik melihat bahwa data Indonesia banyak disimpan di luar negeri (Singapura) [
]. Beliau merasa Indonesia tertinggal dan tertantang untuk membuat data center berkualitas tinggi (Tier 4) pertama di Asia Tenggara [01:05:00 ].02:24:00 Efisiensi DCI: DCI beroperasi dengan efisiensi tinggi, dengan total karyawan hanya 161 orang, mencapai revenue per employee yang tinggi (sekitar satu juta dolar per tahun) [
]. Konsep ini didasarkan pada keinginan untuk menjadi seperti Brunei (pendapatan per kapita tinggi) alih-alih India [04:02:00 ], dengan berinvestasi pada otomatisasi dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas [04:42:00 ].06:27:00 Keunggulan Kompetitif DCI: Faktor kunci adalah kecepatan pembangunan (target 1 tahun) dan efisiensi biaya (CAPEX per Megawatt 30% lebih rendah dari rata-rata Indonesia) tanpa mengorbankan kualitas [
]. Model bisnisnya adalah mendapatkan kontrak klien besar dulu, baru kemudian membangun, sehingga menjaga occupancy rate tetap tinggi dan efisien modal [07:48:00 ].08:57:00 Prinsip Bisnis: Toto Sugiri memulai bisnis karena ingin kebebasan dan berangkat dari empati, yaitu menciptakan sesuatu yang bermanfaat dan membantu banyak orang (seperti membuat sistem TI agar karyawan bank bisa pulang jam 5 sore) [
]. Bisnis harus mengutamakan keberlanjutan (sustainability) dan menguntungkan (profitable) sejak dini, bukan hanya bergantung pada pendanaan besar [13:03:00 ].15:13:00
Tren Teknologi Masa Depan
AI (Kecerdasan Buatan): Adopsi AI diprediksi akan eksponensial dalam 3 tahun ke depan, mirip dengan gelombang mobile wave [
]. AI akan menjadi productivity tool besar di berbagai bidang.20:22:00 Quantum Computer: Teknologi ini masih butuh waktu untuk mencapai tahap komersialisasi dan affordable [
]. Kekhawatiran bahwa komputer kuantum akan memecahkan enkripsi Bitcoin adalah valid, tetapi enkripsi di bank sentral dan bank lain akan jebol lebih dulu [21:43:00 ]. Para ahli kripto pasti akan mengembangkan kriptografi tahan kuantum (quantum resistance cryptography) [22:57:00 ].23:33:00 Humanoid Robot: Ini adalah industri turunan AI yang logis [26:50:00]. Target pasar yang paling masuk akal saat ini adalah pekerjaan yang terlalu berbahaya (hazard work) untuk manusia, seperti di pertambangan [28:23:00].
Prospek Manusia: Manusia harus mengubah sikap dari defensif menjadi belajar mendayagunakan AI dan humanoid sebagai alat [29:18:00], menempatkan diri sebagai "bos" untuk melakukan pekerjaan analisis dan pengawasan, karena skill lama akan dapat digantikan (replaceable) [30:06:00].
Peluang Investasi dan Energi
Peluang Investasi AI: Selain perusahaan pioneer (seperti Nvidia yang dianggap mahal saat ini), peluang muncul pada pengembangan chip khusus (special chips) yang lebih optimal untuk inference AI (bukan hanya training), seperti yang dilakukan Grock [32:34:00].
Fokus Data Center AI: Untuk Indonesia/Asia Tenggara, fokusnya adalah AI inference (pemakaian), bukan AI training [35:40:00], karena training dilakukan di US dan China dengan biaya energi yang lebih murah [36:07:00].
Energi: Sektor energi adalah peluang investasi besar berikutnya [35:53:00]. Kendala utama solar energy adalah biaya storage (baterai) yang tinggi, sehingga energi batu bara (coal) masih dominan dan efisien saat ini [39:02:00].
Energi Terbarukan di Indonesia: Energi yang efisien dan continuous (bukan intermittent seperti solar/angin) adalah geothermal [40:47:00], di mana Indonesia beruntung berada di ring of fire [40:59:00].
Legasi
Keinginan Toto Sugiri: Beliau tidak ingin meninggalkan legasi sebagai konglomerat, melainkan ingin menciptakan lebih banyak entrepreneur yang punya value dan menularkan entrepreneurship, terutama di bidang teknologi [43:28:00].
Pelajaran dari Grup Salim: Beliau mengagumi Grup Salim (diwakili Antoni Salim) karena konsistensi dan memulai dengan empati terhadap kebutuhan dasar orang banyak (FMCG) [45:20:00], dengan fokus pada memberikan nilai dan layanan (bring values and services), bukan sekadar mencari uang jangka pendek [46:52:00].
Comments
Post a Comment